Memuliakan Ilmu: Kata Pengantar Penerjemah - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

Memuliakan Ilmu: Kata Pengantar Penerjemah - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA




Kisah perjuangan para ulama dalam menuntut ilmu memang ajaib. Membuat kita bergeleng-geleng kepala keheranan. Jika tidak termaktub di kitab-kitab yang otentik, mungkin akan banyak orang yang tidak percaya. Imam Malik rahimahullah mengorbankan apapun yang dimilikinya untuk biaya belajar. Bahkan sebagaimana dituturkan Ibn al-Qasim; salah satu muridnya, Imam Malik pernah hingga menjual atap rumahnya. Karena sudah tidak ada lagi yang bisa dijual. Kisah ini dinukil Ibn Abdil Barr dalam Jâmi’ Bayân al-‘Ilm. Imam Bukhari rahimahullah pernah berhari-hari tidak bisa keluar rumah. Pasalnya ia tidak memiliki pakaian untuk menutupi auratnya. Sebab seluruh barang miliknya telah habis terjual untuk biaya pendidikan. Hingga akhirnya teman-teman beliau urunan untuk membelikan baju. Cerita ini dibawakan adz-Dzahabiy dalam Târîkh alIslâm. Dalam Târîkh Baghdâd diceritakan bahwa Tsa’lab rahimahullah belajar Nahwu dan Bahasa Arab dari Ibrahim al-Harbiy selama lima puluh tahun. Ajaibnya dalam kurun waktu panjang tersebut, beliau tidak pernah absen walaupun hanya sekali! Muhammad bin Yunus rahimahullah terkenal dengan kegigihannya dalam belajar. Di kota Bashrah saja, beliau berguru kepada 1186 orang syaikh. Tanpa kenal lelah, malu atau gengsi. Demikian keterangan yang disampaikan dalam al-Jâmi’ fî Akhlâq ar-Râwiy. Ikrimah rahimahullah mengisahkan bahwa kedua kakinya diikat tali oleh guru beliau; Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhuma, saat belajar alQur’an dan Hadits. Hingga akhirnya melalui proses panjang, kelak di kemudian hari Ikrimah menjadi ulama besar. Cerita ini diriwayatkan oleh al-Ashfahaniy dalam Hilyah al-Auliyâ’.

Posting Komentar

Copyright © Video Dawah Islam - Dakwah & Tausiah harian Indonesia . Designed by OddThemes and Seotray