Ngaji Asmaul Husna: Buah Manis Mengimani Nama Allah Al-Barru Kajian - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

Ngaji Asmaul Husna: Buah Manis Mengimani Nama Allah Al-Barru Kajian - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA




Buah Manis Mengimani Nama Allah Al-Barru Kajian - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA 1. Akan semakin cinta sejati kepada Allah. Cinta yang sejati adalah cinta yang dibuktikan dengan: ibadah hanya kepada Allah Selalu bersyukur kepada Allah Sering memuji Allah, atas kebaikan Allah dan rahmat Allah dan kelembutan Allah dan kedermawanan Allah. Apalagi orang-orang yang mendapat karunia spesial yaitu para wali Allah (setiap orang yang beriman dan bertakwa). Mereka mendapatkan karunia Allah yang terbesar yaitu hidayah, taufiq, dan dibuat istiqomah serta diberi pahala oleh Allah atas karunia tersebut berupa keridhoan dari Allah dan surgaNya. 2. Berusaha senantiasa berbuat kebaikan Allah Maha Baik dan Allah mencintai kebaikan dan menyuruh kita untuk berbuat baik. Kisah dari imam Ahmad, dinilai shohih sanadnya dan hasan dari al albani. Abu bakar ash shidiq dari Abu hurairoh, pada suatu hari ada seseorang mencaci abu bakar dan saat itu ada Rosulallah. Dan Rosulallah kagum dengan kesabaran abu bakar kemudian tersenyum melihat kesabarn abu bakar. Ketika orang itu tidak berhenti mencaci, abu bakar membalas cacian tersebut. Beigtu Abu bakar mendengar abu bakar membalas ccacian tersebut maka Rosulallah marah dan pergi dari majelis tersebut dan abu bakar menyusul. Kemudian bertanya mengapa engkau pergi ketika aku membalas cacian tersebut? Rasul menjawab: tadi ketika engkau bersabar engkau didampingi malaikat yang membalas perbuatan jahat orang yang mencacimu. Ketika engkau membalas sebagian dari cacian tersebut setan hadir, dan aku tidak mau duduk dengan setan. Seorang muslim bukan hanya dituntut membalas kebaikan dengan kebaikan tapi juga dituntut untuk membalas keburukan dengan kebaikan. Itu yang diinginkan Allah kepada kita karena Allah adalah Al Barru. Kita sering berbuat keburukan dan maksiat kepada Allah, namun Allah tetap memberi kita nafas, memberi kesempatan untuk bertaubat dll. Ini adalah karuani dari Allah disaat kita sering berbuat buruk dan maksiat. Seharusya hal ini kita implementasikan dalam kehidupan kita. Al Baqoroh 177: لَّيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۦنَ وَءَاتَى ٱلْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَٰهَدُوا۟ ۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِى ٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلْبَأْسِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُتَّقُونَ Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Pondasi kebaikan seorang muslim diukur dari keimanan yang ada dalam hati. Perlu diwujudkan dalam kehidupan seperti tertera dalam ayat diatas. Menjaga hablum minannas dan hablum minallah. Dan Allah cinta kepada hamba-hambaNya yang berakhlak baik. Dan Rosulallah menjadikan seluruh akhlak yang terpuji merupakan bagian dari kebaikan. 3. Meraih surga dengan kebaikan Seorang hamba tidak mungkin akan meraih kebaikan dari Allah di akhirat kecuali dengan mengikuti, melaksanakan hal-hal yang bisa mendatangkan keridhoan Allah dan rahmat Nya. Ali Imron 92: لَن تَنَالُوا۟ ٱلْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا۟ مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (surga) (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Cukup Allah yang mengetahui amalan kita dan usahakan kita memiliki amalan rahasia. Untuk lebih menjaga hati dan keikhlasan. Dan kata al Birru dalam ayat ini ditafsirkan dengan surga dan pahala dari Allah.

Posting Komentar

Copyright © Video Dawah Islam - Dakwah & Tausiah harian Indonesia . Designed by OddThemes and Seotray