Lemahnya Manusia Dihadapan Takdir Allah - Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A

Lemahnya Manusia Dihadapan Takdir Allah - Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A




Beriman kepada takdir adalah salah satu rukun iman bagi muslim. Segala sesuatu yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan datang semua tidak akan keluar dari ketetapan Allah Ta’ala, sesuai dengan ilmu-Nya dan hikmah-Nya. Dalam Shahih Muslim disebutkan hadits dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash bahwa ia berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَالْحَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلاَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ “Allah telah menulis takdir seluruh makhluk sebelum menciptakan langit dan bumi dengan tenggang waktu 50 ribu tahun.” (HR. Muslim) Manusia dilarang menyelami rahasia takdir dengan berlebih-lebihan, seperti mengapa Allah Ta’ala menakdirkan ini dan bagaimana takdir terjadi, namun mengimaninya adalah wajib. Imam Ahmad rahimahullah mengatakan: “Merupakan keyakinan wajib, beriman kepada takdir baik maupun buruk, juga membenarkan dan mengimani hadits-hadits yang terkait dengannya. Tidak boleh dikatakan “kenapa? Dan bagaimana?” (Syarhu I’tiqad Ahlis Sunnah, I/157) Imam at-Thahawi rahimahullah menjelaskan tentang takdir: “Allah menciptakan makhluk dengan ilmu-Nya, lalu Allah tetapkan takdir dan ajalnya. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatupun sebelum diciptakan. Dia mengetahui perbuatan mereka sebelum diciptakan. Dia memerintahkan untuk taat kepada-Nya serta melarang berbuat maksiat kepada-Nya. Segala sesuatu berjalan sesuai dengan suratan takdir dan kehendak-Nya. Kehendak-Nya pasti terealisasi. Seorang hamba tidak memiliki kehendak, kecuali jika Dia memberinya kehendak. Apa yang dikehendakinya akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi. Seluruh makhluk berada dalam garis kehendak-Nya, antara karunia dan keadilan-Nya. Dia Maha Tinggi sehingga tidak memiliki lawan dan tandingan, tak ada yang menolak kehendak-Nya, tidak ada yang berhak berkomentar terhadap keputusan-Nya dan tidak ada yang mengalahkan perintah-Nya. Kita beriman kepada semuanya itu dan meyakini bahwa semuanya dari sisi-Nya.” (Al-‘Aqidah ath-Thahawiyah, hlm. 21) ______________ . 🌏 Web | Firanda.com 📹 Youtube : youtube.com/firandaandirja 📺 Instagram : instagram.com/firanda_andirja_official 📠 Telegram : t.me/firanda_andirja 🎙 Twitter : twitter.com/firanda_andirja 📱 Facebook : facebook.com/firandaandirja 🔊 Soundcloud : soundcloud.com/firanda-andirja

Posting Komentar

Copyright © Video Dawah Islam - Dakwah & Tausiah harian Indonesia . Designed by OddThemes and Seotray